Minggu, 21 Agustus 2011

KEBUTUHAN dan KEWAJIBAN



Berawal dari curhat istri saya yang merasa mulai malas untuk sholat ( yang juga saya rasakan berkali - kali ) dan  teringat oleh quotes menarik dari SHOEBOX Project ( @shoeboxproject ) yaitu "berbagi adalah KEBUTUHAN, bukan KEWAJIBAN", berikut saya share pemikiran saya tentang KEBUTUHAN dan KEWAJIBAN yang sudah saya share via akun twitter saya ( @gitadimar ).

@gitadimar : Ssuatu yg dkerjakan krn kebutuhan akan lbh ringan mengerjakanny dibanding jika krn kewajiban.

@gitadimar : masalahny,bgmn kita mrubah paradigma dr KEWAJIBAN mjadi sbuah KEBUTUHAN?

@gitadimar : Dr bbrp sumber yg saya baca&amati,merubah WAJIB mjd BUTUH bs dmulai dgn cara bkata: sy BUTUH hal itu karena....

@gitadimar : contoh: Saya BUTUH aktif d kegiatan sosial krn saya suka mlihat anak2 jalanan tersenyum ketika dbantu.

@gitadimar : Tidak mudah mengisi ptanyaan "BUTUH karena..." itu.Tp utk meringankan rasa tpaksa krn WAJIB itu,kita ttp hrs mcoba.

@gitadimar : Pelan tp pasti,kita akan bisa&mudah mengisi pertanyaan "BUTUH karena.." itu.Hany perlu berlatih&bsabar.

@gitadimar : Konsep ini diambil dr konsep @shoeboxproject : Krn berbagi itu adl KEBUTUHAN,bkn KEWAJIBAN.

@gitadimar : Terima kasih buat @shoeboxproject yg konsepny sdh mbuat saya sdkt banyak merenungkan arti&nilai hidup ini ttg KEBUTUHAN. (8-END)

 Twit ini kemudian di retweet oleh @shoeboxproject admin yang kemudian di komen oleh mas @ibnunajib seperti di bawah ini :

@ibnunajib : @shoeboxproject @gitadimar "butuh" kesannya utilitarian+self centered. Lebih indah jk kebajikan datang dr kesadaran bhw semua 1+terhubung.

Kemudian saya balas untuk kemudian terjadi sebuah diskusi.

@gitadimar : @ibnunajib @shoeboxproject betul mas.tp ketika BUTUH sdh mjadi self centered dr msg2 yg thubung akan mjadi massive (1)?

@gitadimar : @ibnunajib @shoeboxproject Sy mjabarkan konsep BUTUH ini mmg dr sudut pndg individual,yaitu ketika sholat.(2)

@gitadimar : @ibnunajib @shoeboxproject Jika Sholat dlakukan krn kita meras BUTUH & bukan WAJIB, maka kita tdk akan prnh merasa malas.(3)

@gitadimar : @ibnunajib @shoeboxproject Bukanny kita gak mgkn merasa malas utk bernafas meskipun kita WAJIB bernafas? :) (4)

@gitadimar : @ibnunajib @shoeboxproject Ketika KEBUTUHAN bernafas scr individual thubung dr tiap individu maka akan tcipta KEBUTUHAN bersama. (5)

@gitadimar : @ibnunajib @shoeboxproject Ya itu td pjabaran saya mengenai konsep BUTUH yg berawal dr sudut pandang individu.smg berkenan (6-end) 

@ibnunajib : @gitadimar @shoeboxproject tks byk. Banyak jln menuju kebaikan, saya hargai 'Butuh' ini. IMHO, kebaikan+moral tak butuh justifikasi ego. 1

@ibnunajib : @gitadimar @shoeboxproject meski misalnya 'kebutuhan' anda akan kepuasan menolong yg 
lemah sudah 'terpenuhi', menolong ttp baik+benar. 2

@ibnunajib : @gitadimar @shoeboxproject mmg pdkt 'butuh' lbh baik dr 'wajib', tp lebih baik lg yg bebas dr subyektifitas ego. 3

@ibnunajib : @gitadimar @shoeboxproject justifikasi moral anda mirip penekanan pahala+dosa dlm beragama, sgt utilitarian. Tp silahkan, beda itu rahmat:)

@gitadimar : @ibnunajib @shoeboxproject Betul mas. Beda itu Rahmat. Bhinneka Tunggal Ika bukan? :) Terimakasih banyak atas diskusiny.

Yak, mungkin terkesan diskusi ini berhenti begitu saja dan dengan hasil yang nanggung.
Mungkin benar adanya.

Tapi menurut saya, jika diskusi ini diteruskan, mungkin saja malah terjadi perdebatan belaka alias debat kusir, tanpa hasil yang nyata. 

Bagi saya, latar belakang saya yang menyatakan bahwa lebih mudah melakukan sesuatu ketika merasa BUTUH dibandingkan ketika merasa WAJIB adalah dari sholat. Ketika kita BUTUH untuk sholat, maka kita tidak akan merasa berat melaksanakan KEWAJIBAN tersebut.
Hal ini bisa kita terapkan di segala hal dan memang mulainya dari masing - masing individu terlebih dahulu. Jika nantinya KEBUTUHAN individu - individu mulai bergabung, nantinya akan menjadi KEBUTUHAN bersama.

Dari yang saya alami dan lihat, KEBUTUHAN manusia tidak akan pernah ada habisnya karena manusia sangat sulit untuk merasa dan berkata CUKUP.

Semoga kita bukan termasuk golongan orang yang merugi dan kufur terhadap nikmat Allah SWT.

Kamis, 11 Agustus 2011

REEFCHECK : Sebuah usaha konservasi


Pernah dengar kata : Reefcheck ?? Sebagian dari kita ( yang mempunyai kemampuan berbahasa Inggris yang baik ) mungkin langsung mengartikan secara harfiah, yaitu kegiatan survey kondisi  terumbu karang.

Sebenarnya, reefcheck ( Reefcheck Foundation; http://reefcheck.org ) adalah suatu organisasi non profit yang dibentuk oleh Gregor Hodgson pada tahun 1996, dan bergerak di bidang konservasi terumbu karang dan bermarkas di Los Angeles, serta tim sukarelawan yang tersebar di 90 negara dan wilayah. Organisasi ini bertujuan :
-          Mendidik masyarakat umum mengenai krisis terumbu karang
-          Menciptakan sebuah jejaring sukarelawan tim pemantauan global
-          Meniliti secara ilmiah terumbu karang
-          Memfasilitasi kerjasama
-          Merangsang aksi komunitas lokal

Pada tahun 1997, organisasi ini melakukan kegiatan survey terumbu karang secara global untuk pertama kalinya yang mengkonfirmasi secara scientific bahwa kondisi terumbu karang dunia sedang terancam akibat penangkapan ikan berlebihan, penangkapan ikan yang ilegal dan polusi.

Apa saja yang dilakukan ketika melakukan survey terumbu karang?
Survey kondisi terumbu karang dilakukan dengan melakukan survey dan pendataan dari kondisi terumbu karang dan beberapa spesies makhluk hidup ( termasuk karang itu sendiri ), yaitu ikan, invertebrata dan substrat. Yang dimaksud pendataan disini adalah termasuk melakukan penghitungan jumlah dan menentukan jenis spesies.
Spesies ikan yang didata adalah :
-          Kerapu / Grouper ( semua jenis, minimal ukuran 30 cm )
-          Baramundi Cod ( biasa disebut Kerapu Tikus / Bebek )
-          Snapper / Kakap ( semua jenis )
-          Sweetlips ( semua jenis )
-          Butterfly Fish / Kupu-kupu / Kepe-kepe ( semua jenis )
-          Humphead Wrasse / Napoleon Fish
-          Bumphead Parrotfish
-          Parrotfish ( semua jenis, minimal ukuran 20 cm )
-          Mooray Eel
Untuk spesies invertebrata, yang didata adalah :
-          Banded coral shrimp (Stenopus hispidus)
-          Bulu Babi- Diadema (Diadema sp. dan Echinothrix spp.)
-          Bulu Babi Pensil (Heterocentrotus mammilatus)
-          Teripang yang dapat dikonsumsi (Thelenota ananas, Stichopus chloronotus dan Holothuria edulis)
-          Bulu seribu (Acanthaster planci)
-          Kima (Tridacna sp.) (perkiraan ukuran orde 10 cm )
-          Triton (trumpet) (Charonia tritonis)
-          Lobster (Panulirus sp. dan Scyllaridae)
-          Tripneustes atau collector urchin (Tripneustes sp.)

Species ikan dan invertebrata yang dipilih adalah spesies yang sangat berpengaruh pada kesehatan terumbu karang. Selain itu juga species yang sering dijadikan konsumsi manusia seperti Kerapu, Kakap, Lobster, Teripang dan Triton.

Pendataan pada substrat adalah pendataan jenis terumbu karang atau karang mati atau bentukan dasaran laut di lokasi survey, seperti :
-          Hardcoral / Karang Keras, termasuk karang biru, karang api dan karang pipa
-          Softcoral / Karang lunak, termasuk zoanthid
-          Nutrient Indicator Algae, jenis jenis rumput laut
-          Spons
-          Rock / Batu, termasuk karang mati
-          Recently Killed Coral, termasuk karang yang mati tahun lalu. Karang jenis ini masih memiliki kerangka putih menyeluruh atau sebagian dan mungkin ditumbuhi alga( kurang dari 3 cm ).
-          Rubble / Pecahan karang, termasuk karang mati berdiameter  0.5 -15 cm
-          Silt / Lumpur
-          Sand / Pasir
-          Other, termasuk substrat biotik dan abiotik lainnya, seperti hydroid, anemon, gorgonian dan ascidian.

Untuk survey dan pendataan pada dampak terumbu karang, data yang diambil adalah sebagai berikut :
-          Pemutihan Karang / Bleaching
-          Penyakit Karang seperti black-band, white syndrome atau brown-band
-          Sampah, seperti jaring nelayan atau sampah lainnya.
-          Kerusakan karang, bisa kerusakan akibat jangkar kapal, pengeboman atau lainnya.


Dari data – data ini, nanti akan diolah sehingga menghasilkan sebuah data scientific untuk mengetahui kondisi secara umum terumbu karang yang di survey. Contoh hasil pendataan ada di dalam gambar – gambar.


 







 Karena beragamnya species ikan maupun invertebrata dan jenis terumbu karang ( hardcoral maupun softcoral ), memang dibutuhkan pengalaman dan jam terbang dari para sukarelawan reefcheck. Ada beberapa species hardcoral yang susah dibedakan dengan softcoral, sebagai contohnya. Ada pula yang menyamakan antara Angelfish dengan Butterfly fish atau Snapper/Kakap dengan Sweetlips.
Selain pengetahuan tentang perbedaan spesies ( yang lebih mudah didapat dari jam terbang penyelaman maupun mengikuti reefcheck ), ketelitian dan kesabaran juga dibutuhkan dalam melakukan kegiatan ini. Sebagai contoh, dalam melakukan pengambilan data invertebrata, terkadang penyelam harus mengintip ke balik karang dengan posisi kepala di bawah. Posisi – posisi yang sulit ini juga menuntut penyelam, mempunyai kontrol keseimbangan ( buoyancy ) yang baik sehingga tidak merusak karang di sekitarnya.

Sedikit informasi saja, kegiatan penyelaman juga merupakan salah satu penyebab kerusakan karang. Contohnya yaitu kontrol buoyancy yang buruk atau kayuhan fin yang menyebabkan patahnya karang. Bahkan beridiri di atas karang ketika melakukan snorkeling pun dapat menyebabkan matinya organisme pembentuk karang tersebut.

Jadi, mari kita jaga kelestarian terumbu karang. Bagi para penyelam, jangan asal pegang karang dan atur buoyancy sebaik mungkin. Bagi para snorkeler, jangan berdiri di karang ya.
Tahukah kalian, kalau terumbu karang adalah kumpulan organisme tertua di dunia?




 








Sumber tulisan :
-          Materi workshop Reefcheck by Marine Buddies
-          Pengalaman dan pengetahuan penulis mengikuti kegiatan Reefcheck Ujung Kulon pada 21 – 24 Juli 2011 bersama WWF Marine Buddies
-          http://reefcheck.org


notes : 
Tulisan ini sudah pernah dipublish di situs Indonesian Geographic